Minggu, 30 Agustus 2009

Aturan Merubah Direct Speech menjadi Indirect Speech

Ingat: Dari DIRECT menjadi INDIRECT, bukan sebaliknya.
Berikut Peraturan atau cara-caranya:

1. Bagian Penting yang Perlu diperhatikan Perubahan Tense.

a. Simple Present Tense berubah menjadi Simple Past Tense
b. Present Continous berubah menjadi Past Continous
c. Present Perfect tense berubah menjadi Past Perfect tense
d. Modals berubah mnejadi Bentuk Past
e. Past Tense tidak berubah sama sekali. tetapi terkadang juga berubah menjadi Past Perfect Tense.


2. Perubahan pada Pronouns dan Possesive case

Pronouns
dan Possesive case yang dalam bentuk Orang Pertama (orang yang berbicara) dan orang kedua (orang yang diajak bicara) akan berubah menjadi Orang Ketiga (orang yang dibicarakan).
E.g.: He said, "I am well" berubah menjadi He said that he was well.
tetapi jika orang yang dialamatkan yang melaporkan perkataanya maka orang kedua berubah menjadi orang pertama.
E.g.: He said to me, "You have done well." menjadi He told me that I had done well.


3. Perubahan Adverb, dll.

a. Now menjadi Then
b. This menjadi That
c. These menjadi Those
d. Here menjadi There
e. Ago menjadi Before
f. Thus menjadi So
g. Today menjadiThat day
h. Tomorrow menjadiThe next day/ The day after
i. Yesterday menjadiThe previous day/ The day before
j. last night menjadiThe night before

diatas adalah perubahan Direct Speech Dalam Bentuk umum.
selanjutnya pada posting berikutnya akan dibahas perubahan pada bentuk kalimatnya (Statement, Question, Interogative dan Imperative)

Apple English LAnguage Center
Palembang, Indonesia.

Minggu, 23 Agustus 2009

Beberapa Tentang NOUNS (kata benda) dan PRONOUNS (kata ganti benda)

berikut adalah beberapa aturan yang sering terlupakan dalam menggunakan NOUN ataupun PRONOUN

1. Abstract Noun and Material Noun Tidak memiliki bentuk Jamak.
"we have received no information. (not Informations)"
"Do you like this poetry? (not poetries)

2. beberapa Nouns yang menunukkan jumlah, ukuran, dll, tidak berubah kedalam bentuk jamak, khususnya ketika mereka diikuti angka.
"I bought three dozen mangoes" (not Dozens)
" The car cost me five thousand rupiahs" (not thousands)

3. Complement setelah kata kerja "To BE" selalu dalam bentuk Nominative case. jadi jika itu adalah Personal Pronoun, maka itu harus dalam bentuk nominative case.
"if i were he (not him), i would not do it"
"Who is there? It's I (not me)

4. Personal Pronoun dalam posisi onjek kata kerja ataupun kata depan harus dalam bentuk Objek.
"Between you and me (not I)"
they were all there but us (not we)

5. Than and as adalah kata hubung bukan kata kerja ataupun kata depan. jadi bentuk kalimat harus seperti berikut:
"He is taller than I (not me)"
"I am as good as he (not him)"
kecuali jika setelah than atau as diikuti personal pronoun yang memang merupakan objek dari kata kerja atau kata depan yang sudah dimengerti (hilang). perhatikan:
"He Likes you better than I" (dari kalimat He likes you and I like You)
"He likes you better than me" (dari kalimat he likes you and he likes me)

****
selesai.
Apple English Language Center
Palembang, Indonesia

Sabtu, 15 Agustus 2009

Contoh dari Hortatory Exposition

berikut adalah contoh dari Hortatory Exposition Text.

THESIS
when we buy a mobile phone, we have to think about the advantages as well as the disadvantages. doing so, we will be able to make a wise decision

Arguments
if we decide to buy a mobile phone, we can start asiking ourselves the usefulness of the equipment. we may ask, "do we want it for our prestige or for its usefulness?"

after we decide to use a mobile phone, we should make a choice on the type of mobile phone. with the various choices int the market, we should decide the one that meets our needs. we must know what we need.

as the consequence of its high operational costs, we have to pay more for a mobile phone compared to a fixed telephone. that is why we have to think carefully before we decide to use it. therefore, we only use the mobile phone for important talks. it will not be wise if we use it for a chat with a friend.

Recomendation
with all the consequences of the mobile phone, we indeed shoukd give serious considerations before using it. They are:
  1. Ask yourself, "do I really need it at the moment?"
  2. Buy the mobile phone that suits your budget.
  3. Prioritize the function of the mobile phone for you, rather than its features that may interest you.
  4. use the mobile phone for imporatant talks.
***
Source:English for a Better life Grade Eleven, Pakar raya.

Sabtu, 08 Agustus 2009

Hortatory Exposition Text

a hortatory exposition text is a text which functions to persuade the readers or listeners that something should or should not be the case.

in composing the hortatory exposition, the writer have to follow the structure of the text. The structure or generic structure of the hortatory exposition consists of three parts:

1. Thesis
thesis is an anouncement of issue concern.

2. Arguments
that is a reasons for concern. it leads to recommendation of the writer.

3. recomendation
it is a statement of what ought to or ought not to happen.

in writing this kind of text, the riter usually use the simple present tense.

intinya adalah bahwa text hortatory exposition adalah suatu pemaparan yang dibuat untuk mengajak atau mempengaruhi para pembaca atau pendengarnya bahwa apa yang ia jelaskan dalam teks adalah suatu yang seharusnya menjadi atau tidak menjadi suatu kasus atau masalah.

Jumat, 07 Agustus 2009

Memilih Kursus Bahasa Inggris!

setiap kali saya berkenalan dengan seseorang, mereka pasti bertanya saya kuliah dimana, jurusan apa, dll. saya jawab kalo saya kuliah di Universitas Jambi jurusan pendidikan Bahasa Inggris. namun biasanya jawaban ini akan direspon dengan pertanyaan baru. biasanya mereka akan berkata seperti ini:

"kemampuan Bahasa Inggris saya tidak terlalu baik, Kira2 dimana yah tempat kursus yang bagus?"

setiap kali mendapat pertanyaan ini saya pasti binggung untuk menjawab. sebab saya pikir setiap kursus pada dasarnya bagus semua dan tidak ada yang jelek bahkan kursus2 emperan jalan pun saya kira cukup bagus.

namun, dari semua itu tentu ada cara2 memilih sebuah kursus Bahasa Inggris. berikut saya ceritakan cara2nya:

1. Ketahui apa kebutuhan anda dalam menggunakan Bahasa inggris.
Hal inilah yang harus pertama kali dilakukan, sebab setiap kursus biasanya memiliki satu bidang keahlian. apakah itu di bidang conversation, Grammar atau keduanya. sebagai contoh: seseorang yang ingin menjadi seorang guide maka akan lebih baik jika di a mengambil kursus yang fokus pada percakapan. beda halnya dengan seseorang yang ingin lulus TOEFL atau Test lainnya, maka ia disarankan untuk mengambil kursus yang fokus pada tata bahasa. namun jika yang ingin kursus adalah anak-anak usia sekolah dasar sampai SMP maka ia tidak perlu binggung sebab setiap kursus jenis apa saja manfaatnya tetap sama. untuk dikota palembang ada beberapa kursus yang bisa saya sebutkan bagus untuk bidang masing-masing. Yaitu:
- Shailendra Institution Palembang (sangat berpengalaman di bidang Grammar dan Syntax
- Global English Language Center (Bagus dengan Komunitas Conversation)
- LIA Palembang (seimbang antara Kedua bidang diatas)

2. Cari Tahu Kursus-kursus ternama.
Biasanya disetiap kota memiliki beberapa kursus yang ternama. mereka terkenal karena layanan dan pengalaman mereka. jadikan kursus-kursus ini sebagai refrensi utama.

3. Cari kursus yang menawarkan banyak program.
Selain kelas regular biasanya kursus bahasa inggris yang bagus akan memiliki kelas di luar jam regular. kelas ini bisa berbentuk klub-klub kecil atau komunitas gabungan klub.

4. Sesuaikan dengan kontong anda
sepele tapi penting! Bahas inggris memang sangat diperlukan. tapi jangan sampai bahsa inggris membuat anda menjadi mengeluarkan banyak biaya. Ingat! banyak cara untuk belajar bahasa inggris secara gratis.

itu saja! semoga tulisan ini dapat bermanfaat!

Structure of Complementation

Complement means, “to complete,” and complementation has to do with “completing the meaning of a verb. Many times, verbs in English sentences are completed by constructions that are not just modifiers. A structure of complementation has two immediate constituents: a verbal element and a complement. The verbal element may be a simple verb, or it may be any structure that has a verb in key position. Thus, it may be a verb-phrase, an infinitive, a structure of modification with verb as head, or structure of coordination whose components are any of these.

In order to identify and describe different types of complements, we must first note that the verbs, which are at the core of the various types of verbal element, may be divided into three main groups: linking (or copulative) verb, intransitive verb and transitive verb (Nelson and McDavid, 1985: 343). In addition, Thomas (1993:37) divides verb into six classes: Transitive Verb, Intransitive Verb, Ditransitive Verb, Intensive, Complex-Transitive Verb, and Prepositional Verb.

Nelson and McDavid (1985: 346) explained that since intransitive verbs and prepositional verb have no complement, they do not appear in structures of complementation. Each of the other two types has its own kinds of complement. Complements appearing with linking verb are called Subjective Complement; Complements appearing with Transitive Verb are called Objects.

Kamis, 06 Agustus 2009

Procedural Text

Hari ini saya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 11 SMA N 1 Rambang Kuang, Ogan Ilir, sumatra selatan. topik hari ini adalah Procedural Text.
hari ini seharusnya mengajar tentang Hortatory Exposition. tapi sewaktu brainstorming, saya sedikit mengulang apa yang mereka ketahui tentang texts (genre). Alasan saya bertanya karna ini adalah kali pertama saya mengajar di SMA N 1 Rambang Kuang jadi saya tidak tahu pengetahuan murid2 ttg B.Inggris sudah sejauh mana.
namun sayang, ketika saya tanya banyak murid2 yang belum begitu paham dengan Texts (genre). bahkan murid kelas 11 yang seharusnya sudah mempelajari ProceduralText di kelas 9 dan kelas 10 juga tidak tahu apa itu procedural text.
jadi saya memutuskan hari ini saya akan mengajarkan tentang proedural text.

"does anyone know what pocedural text is?" tanya saya, "ada yang tahu Teks Prosedur?"
tak ada satupun murid yang tahu.
saya mulai menjelaskan:
"Procedural text is a text which functions to describe how to make, run or operate something."
lalu saya melanjutkan, "adapun susunan teksnya atau Generic Structurenya adalah: GOAL,STEPS dan MATERIALS".
"adapun biasanya banyak menggunakan Imperative Sentence atau Kalimat Perintah yang dimulai dengan VERB1 tanpa didahului Subject, Dengan demikian tense yang digunakan adalah SIMPLE PRESENT TENSE." Lanjut saya, "Selain itu! biasanya kata2 yang sering di pakai adalah kata keterangan urutan waktu seperti, First, Second, After that, Then, Finally, etc.
sejenak saya memperhatikan papan tulis, lalu kemudian berkata: "Paham?"
murid2 hanya diam saja.
saya mengerti bahwa apabila murid diam berarti mereka tidak mengerti apa yang saya jelaskan.
pada jam pertama tadi ternyata saya terlalu asik berceramah tentang procedural text di depan kelas 11 SMA N 1 Rambang Kuang sehingga saya melupakan langlah2 apa yang seharusnya saya lakukan ketika mengajar.
bel jam kedua berdentang.
saya mulai mengajar tentang Procedural text lagi tapi kali ini dengan metode yang berbeda.
"Aulia" panggil saya, "bisakah kamu beritahu saya bagaimana cara kamu membuat segelas kopi?"
"bisa pak", jawab Aulia dengan yakin.
lalu Ia mulai bercerita dengan semangat langkah-langkah membuat kopi.
setelah Aulia selesai, saya meminta Chandra, Jefri, Nurma dan juga Lingga Wati untuk memberitahu saya bagaimana car mengganti oli motor, membuat pempek, menghidpkan komputer, dll.
selesai bercerita lalu saya kembali menjelaskan tentang procedural text sebagaimana saya jelaskan di jam pertama.
yang beda kali ini adalah ketika saya bertanya "paham?"
serentak mereka menjawab, "ooooo... itu. kalo teks pecak itu kami jugo tau pak e (oooo kalau teks seperti itu yang dimaksud dengan procedural teks pasti kami juga tahu!)
habis